Tantangan dan Strategi Penerapan Hubungan Industrial Dalam Meningkatkan Daya Saing Industri Manufaktur
DOI:
https://doi.org/10.59422/lmsdm.v3i02.791Keywords:
Hubungan Industrial, Sumber Daya Manusia, Kesejahteraan Pekerja, Daya Saing IndustriAbstract
Penelitian ini membahas tantangan dan strategi dalam penerapan hubungan industrial yang efektif di sektor manufaktur, yang merupakan pilar utama pertumbuhan ekonomi Indonesia. Tantangan utama meliputi kurangnya tenaga kerja terampil, adaptasi terhadap perubahan teknologi yang cepat, dan dinamika pasar yang fluktuatif, yang berdampak pada produktivitas dan daya saing industri. Melalui pendekatan kualitatif, penelitian ini mengusulkan strategi seperti pengembangan kompetensi sumber daya manusia melalui pelatihan, penerapan teknologi digital dalam hubungan industrial, dan penciptaan budaya organisasi yang inklusif. Selain itu, kebijakan ketenagakerjaan yang fleksibel, seperti pengaturan jam kerja dan sistem kompensasi, dipandang penting untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan industrial yang harmonis dapat meningkatkan produktivitas, stabilitas lingkungan kerja, dan efisiensi operasional, sekaligus memperkuat daya saing sektor manufaktur di tingkat nasional dan global. Kolaborasi antara manajemen, pekerja, dan pemerintah menjadi faktor kunci dalam keberhasilan strategi ini, memastikan keberlanjutan sektor manufaktur di tengah perubahan teknologi dan dinamika pasar. Secara praktis, temuan ini memberikan panduan strategis bagi manajer SDM dan pengambil kebijakan untuk menciptakan hubungan industrial yang adaptif dan berkelanjutan, serta mendorong efisiensi operasional dan peningkatan kesejahteraan pekerja.