Penguatan Budaya Organisasi untuk Mencegah Fraud di Kalangan Karyawan
DOI:
https://doi.org/10.59422/djpl.v1i10.1028Keywords:
budaya organisasi, pencegahan fraud, integritas, pembelajaran experiential, culture assessmentAbstract
Fraud karyawan merupakan ancaman serius bagi organisasi modern yang memerlukan pendekatan preventif melalui penguatan budaya organisasi. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mengembangkan pemahaman dan kemampuan praktis peserta dalam membangun budaya anti-fraud di lingkungan kerja. Pelatihan dilaksanakan dalam format intimate setting dengan 10 peserta selama 2 jam di ruang rapat, menggunakan metodologi pembelajaran experiential yang mengintegrasikan teori fraud triangle dengan praktik budaya organisasi. Metodologi pembelajaran mencakup interactive case-based learning, collaborative problem solving, dan penggunaan tools praktis seperti Culture Assessment Matrix dan Fraud Risk Mapping Template. Evaluasi dilakukan melalui penilaian pra dan pasca pelatihan, analisis partisipasi, dan kualitas output yang dihasilkan peserta. Hasil menunjukkan peningkatan signifikan pemahaman peserta sebesar 58% tentang hubungan budaya organisasi dengan pencegahan fraud, dengan tingkat kepuasan 9,4 dari skala 10. Seluruh peserta berhasil menyusun rencana tindakan spesifik dengan 100% commitment rate untuk implementasi culture assessment dalam 30 hari. Terbentuk peer support network untuk sustainability dan virtual check-in untuk monitoring progress. Program berhasil menciptakan mindset shift dari compliance-based menuju culture-based approach dalam pencegahan fraud, berkontribusi pada penguatan integritas organisasi.